Sabtu, 28 Agustus 2010

Siti Nurhaliza Keturunan Jawa?


Kenapa ya kok Malaysia gemar sekali mencaplok budaya Indonesia, setelah batik, reog dan rasa sayange diklaim sebagai budaya mereka, kini giliran Tari Pendet asal Bali yang diklaim. Akankah kedepannya goyang dangdut juga diklaim, karena saya sudah tidak sabar untuk melihat bagaimana "koplo"nya goyangan orang Malaysia, bukak sithik, JOS!

Mungkin taraf "maling" mereka belum sampai ke level "budaya kelas berat" seperti dangdut ini, karena di Malaysia saya kira tidak akan ada produk sedahsyat Inul, Uut, Perssik, Bahar dan "sarjana teknik" lain yang nekat alih profesi jadi penyanyi dangdut.

Namun satu hal yang lebih mengganggu pikiran saya, yaitu apakah Siti Nurhaliza benar2 asli milik Malaysia? Jangan2 Siti adalah hasil caplokan juga dari Indonesia, atau jangan2 malahan keturunan TKI-TKW kita yang entah berapa generasi telah tinggal dan mencari penghidupan ~ dan alhamdulillah sukses lantas beranak-pinak ~ di Malaysia?

Sebagaimana kita tahu, "Siti" adalah nama tambahan yang untuk kaidah sopan-santun diberikan orang Jawa untuk menghormati wanita2 mereka, sebagaimana tambahan "Siti" kepada Siti Hajar dan Siti Khatijah istri Nabi Muhammad. Sebagaimana "Kanjeng" dan "Gusti" untuk memuliakan Kanjeng Nabi, Kanjeng Sunan, Gusti Allah serta Gusti Pangeran.

Duh Gusti, benarkah Siti Nurhaliza asli Malaysia?

Akukah Manusia Endonesia Seutuhnya



Aku terlahir dari pasangan Jawa dan Kalimantan
Bapakku Jawa dan Ibuku Kalimantan
Aku terlahir santun dan rendah hati
Ini turunan dari Bapak Jawaku
Aku siap menampung siapa saja yang butuh dukungan dan sokonganku
Ini anugrah dari Ibu Kalimantanku

Aku bukan manusia Endonesia seutuhnya

Sampai suatu saat Kalimantan bertengkar dengan Jawa
Hanya gara-gara pertentangan anggotanya
Sehingga Kalimantan dan Jawa sedikit menjauh
Meskipun Jawa Kalimantan tetap berhubungan

Sampai saat ini,

Aku masih belum menjadi manusia Endonesia seutuhnya

Ibu Kalimantanku digoda oleh Sumatra
Bapak Jawaku tidak tahu
Ibu Kalimantanku tergoda oleh Sumatra
Bapak Jawaku juga tidak tahu
Sampai Sumatra menjadi Ayahku
Bapak Jawaku tetap tidak tahu
Sumatra dipertemukan dengan Jawa oleh negara
Bapak Jawaku baru tahu
Jiwa penggoda ini tertular sedikit padaku

Aku punya Bapak Jawa, Ibu Kalimantan dan Ayah Sumatra,

Aku hampir menjadi manusia Endonesia seutuhnya

Suatu saat Papua datang ke rumahku
Mengaku sebagai pasangan Sumatra
Ibu Kalimantan yang semula tidak tahu menjadi paham
Tertipu, Ibu Kalimantanku
Tertipu, Bapak Jawaku
Penipu, Ayah Sumatraku
Brengsek, Ayah Sumatraku brengsek...
Akupun menjadi seorang penipu brengsek
Dan watak keras sedikit hinggap di diriku

Aku ternyata punya Bapak Jawa, Ibu Kalimantan, Ayah Sumatra dan Mama Papua,

Aku semakin sempurna menjadi manusia Endonesia seutuhnya

Ibu Kalimantanku yang tertipu
Sialnya siap menampung siapa saja, ini sudah ada dalam darahku
Ibu Kalimantan, Ayah Sumatra dan Mama Papua menyatu
Bapak Jawaku semakin menjauh
Sampai kemudian bertemu dengan Sulawesi
Bapak Jawa mendekati Sulawesi
Ibu Kalimantan siap menampung siapa saja dan mendukung
Ayah Sumatra yang penipu mengangguk
Mama Papua yang tidak pernah akur dengan Bapak Jawa, hanya mendiamkan
Hingga suatu saat...
Sulawesi menjadi Umiku
Sulawesi yang sedikit egois

Aku mempunyai Bapak Jawa, Ibu Kalimantan, Ayah Sumatra, Mama Papua dan Umi Sulawesi,

Aku menjadi manusia Endonesia seutuhnya

Meskipun aku punya Bapak, Ibu, Ayah, Mama dan Umi
Namun aku tetap hanyalah anak Bapak dan Ibu
Yang sopan santun, rendah diri dan siap menampung siapa saja
Aku tidak ingin menjadi penggoda, penipu, orang brengsek, keras dan egois
Aku hanya ingin menjadi keturunan Jawa dan Kalimantan

Aku tidak ingin menjadi manusia Endonesia seutuhnya

Aku tidak bisa menjadi manusia Endonesia seutuhnya

Aku benar-benar tidak mau menjadi manusia Endonesia seutuhnya

Aku ingin kembali jadi Aku, yang bukan manusia Endonesia seutuhnya

Kuharap . .. ...